Resensi: Best Seller Sejak Cetakan Pertama



Judul : Best Seller Sejak Cetakan Pertama
Penulis : Agus M. Irkham
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Genre : Buku Literasi
Pembaca : Para praktisi dunia perbukuan Indonesia
Nilai : 5/5 (Versi Komunitas Baca Buku)


Buku apa yang menjelaskan seluk beluk dunia perbukuan Indonesia? Pasti banyak orang yang akan menggelengkan kepala ketika kita membahas buku yang menjelaskan dunia perbukuan Indonesia. Tidak heran banyak dari kita tidak terlalu tahu perkembangan buku Indonesia, karena memang kita minim pengetahuan buku.

Lahir dari kegetiran inilah penulis akhirnya melahirkan buku ini. Sebuah buku yang akan membantuk kita mengenal lebih jauh dunia perbukuan Indonesia. Buku ini adalah buku literasi tentang bagaimana seseorang menjadi penulis best seller, buku-buku apa saja yang menjadi best seller dan bagaimana perkembangan dunia literasi di Indonesia.

Buku ini terdiri dari tiga bagian penting tentang dunia literasi di Indonesia. Bagian pertama “Dunia Kecil yang Begitu Indah” membahas banyak hal tentang perkembangan perbukuan Indonesia dari dulu hingga sekarang. Penulis mencoba mengeksplorasi lebih lanjut dunia perbukuan secara detil.

Dari bagian satu kita akan menemukan fakta-fakta yang mengejutkan dari sebuah buku. Misalnya saja tentang buku best seller di Indonesia. Kalau anda berpikir buku best seller di Indonesia adalah buku Laskar Pelangi atau Ayat-Ayat Cinta maka semua itu adalah salah. Dari hasil data yang ditemukannya di lapangan, buku yang terlaris di Indonesia salah satunya adalah Kamus Bahasa Inggris (Indonesia-Inggris) karya John M.Echlos dan Hasan Sadily.

Terbukti setiap tahun buku kamus ini selalu laris di pasaran dan mengalami cetak ulang pada setiap tahunnya. Bayangkan buku yang sudah dibuat tahun 1975 ini masih saja beredar di pasaran saat ini. Bahkan bajakannyapun laris terjual setiap tahunnya di Kwitang.

Ada lagi buku yang tidak pernah mengalami kesurutan dalam penjualan, yaitu buku-buku doa dan tuntunan sholat. Penerbitnya hingga saat ini selalu menerbitkan buku-buku tersebut, bahkan ada beberapa penerbit yang sudah puluhan tahun tidak pernah mengganti cover bukunya hingga saat ini. Tidak percaya, tengok saja buku-buku tuntunan sholat yang ada di masjid-masjid, kita pasti akan tercengang menemukan beberapa buku yang terlihat di masjid pernah kita beli pada saat kita kecil.

Nah itu adalah sebagian kecil dari bagian I, sekarang bagaimana dengan bagian II? Bagian dua diberi head line oleh penulis mata baru komunitas literasi. Nah pada bagian ini kita akan mengetahui beberapa komunitas literasi yang ada di Indonesia beserta sepak terjangnya dari yang bermula kecil-kecilan hingga sekarang menjadi besar, tidak lupa suka dukanya membangun komunitas. Nah bagian inilah yang menginspirasi saya membuat Komunitas Baca Buku seperti yang sobat nikmati saat ini.

Itulah isi dari bagian kedua, sekarang bagaimana dengan bagian terakhir? Bagian terakhir atau penutup adalah bagian yang tidak kalah penting untuk kita lebih mengetahui lebih dalam perbukuan Indonesia. Headline pada bagian III-pun dibuat seram, dengan mengambil judul “Bahaya Bangsa Tanpa Minat Baca Buku.” Dalam bab ini kita akan menemukan fakta-fakta menarik tentang seberapa besar minat baca di Indonesia. Hmm sobat KBB pasti sudah tahu bab ini, karena memang minat baca buku Indonesia tidak sebaik bila di bandingkan negara lain. Buktinya anggota KBB hanya seribuan orang, hehehe…. Padahal bila dibandingkan komunitas lain semisal musik jumlahnya bisa sampai diatas lima ribuan, bukan begitu sobat?

***
Kesimpulannya buku ini adalah buku yang wajib, kudu dibaca oleh kita sebagai panduan untuk melihat dunia literasi di Indonesia. Dan saya tidak akan banyak berkomentar dengan buku ini karena memang isinya sangat baik dan gaya bahasanya menarik. Jadi sobat KBB sepertinya akan sangat sayang bila harus melewatkan buku ini….
***
Tentang penulis, hmmm…. Penulis adalah salah satu orang penting dalam dunia literasi di Indonesia, karena memang sudah beragam buku dihasilkan oleh tangan dinginnya. Ia adalah Agus M. Irkham atau biasa dipanggil Gus Ir. Ia adalah seorang penulis yang mengikuti beragam Komunitas khususnya Komunitas Literasi dari mulai FLP sampai dengan KOKKANG.

Dengan beragam pengalaman inilah ia mengetahui dengan jelas seluk beluk dunia literasi di Indonesia, alhasil buku ini bisa kita nikmati sebagai sarapan besar untuk mengetahui dunia literasi di Indonesia.

Nah bagi yang mau berkenalan gak usah khawatir, saya punya linknya untuk sobat KBB, jadi kalau mau kenal lebih dekat bisa langsung ngobrol dengan beliau. Linknya bisa dilihat dibawah ya….


Ok sekian resensi buku kali ini….

Salam Inspirasi


Irawan Senda
Founder and CEO Komunitas Baca Buku, Author Living Like a Puzzle, Founder and Owner Business Speed and Ghost Writer.

0 komentar:

Posting Komentar