Resensi: Fatimeh Goes To Cairo



Judul Buku: Fatimeh Goes to Cairo
Pengarang: Achoer
Penerbit: Dar! Mizan
Jenis Buku: Komedi Islami
Pembaca: semua kalangan
Nilai: (4/5)


Halo sobat KBB,

Minggu ini saya akan meresensikan sebuah buku yang agak berbeda dari biasanya.
Yaitu buku yang menceritakan sebuah kisah gokil seorang mahasiswa Kairo asal Indonesia yang bernama Arif. Suatu ketika, gadis pujaannya sewaktu di pondok pesantren dulu, yang bernama Fatimeh, kabarnya akan datang ke Kairo mengikuti rombongan adik-adik kelas sebagai salah satu angkatan baru. Arif yang memang menaruh hati pada Fatimeh, sengaja mendaftar untuk menjadi anggota panitia pendaftaran anak-anak baru. Agar bisa menjemput Fatimeh, saat di bandara. Cinta lama pun bersemi kembali. Tepatnya cinta Arif yang bersemi kembali terhadap Fatimeh, Fatimehnya sih nggak begitu.
Karena begitu cintanya ia pada Fatimeh, namun orangtuanya melarang ia untuk pacaran, maka timbullah niat dalam hatinya untuk melamar sang gadis pujaan. Berkirim suratlah ia pada orangtuanya di Indonesia(itu adalah surat terpanjang sekaligus surat terkocak yang pernah saya baca). Namun malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, meskipun surat telah ditulis sepanjang Tembok Besar Cina, namun apa daya, sang orangtua tidak menyetujuinya untuk menikah, dengan alasan, Arif belum menyelesaikan kuliahnya. Sebagai anak yang berbakti, maka Arif pun tak bisa menentang keinginan orangtuanya.
Namun tak berapa lama kemudian, orangtuanya malah menjodohkannya dengan seorang gadis, namun sayangnya gadis itu menampiknya malah sebelum bertemu muka dengan Arif. Maka senanglah Arif, karena bisa kembali menambatkan cita dan cintanya pada Fatimeh.
Arif yang telah mendapatkan restu orangtua untuk segera menikah, melamar Fatimeh. Lamaran pun diterima, dan dimulailah kehidupan rumah tangga mereka yang banyak dihiasi dengan adegan-adegan eksyen, seperti lempar piring, lempar gayung, lempar lemari(gak tahu bener apa nggak), dan lempar-lempar yang lainnya di saat mereka saling beradu pendapat. Meski kadang sang suami banyak mengalami benjol-benjol pada jidatnya, namun kehidupan rumah tangga mereka tetap berjalan harmonis. Fatimeh, istri yang meski kadang manjanya gak ketulungan, namun bisa menerima segala kekurangan Arif yang seperti tak ada habisnya itu.

Novel ini menceritakan kehidupan mereka sebagai pasangan muda dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Bagaimana sulitnya mengatasi kesulitan demi kesulitan. Misalnya saja, kesulitan keuangan, kesulitan dalam masak-memasak, sampai masalah dimana Arif divonis infertil oleh dokter! Rumah tangga mereka pun sempat goyah. Namun Arif yang sabar, berhasil membujuk Fatimeh yang merajuk karena sang suami tak dapat memberikanya anak. Berbagai usaha dilakukan untuk memperoleh keturunan. Akankah upaya mereka membuahkan hasil?

Novel berl-setting Cairo ini rasanya cocok bagi pasangan muda yang masih labil dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Namun novel ini juga bisa menjadi obat penyembuh apabila anda sedang mengalami penyakit ‘sulit tertawa’.


salam inspirasi

-Maryam Diyah-
Koordinator divisi resensi

0 komentar:

Posting Komentar